Assalamualaikum rekan2 pemerhati blog Wisma Aceu,
saya mau lanjutkan cerita tentang pupuk organik. sebagaimana saya jelaskan dalam postingan sebelumnya saya berusaha menggeluti pupuk organik, bahkan untuk pupuk organik setengah jadi telah dapat dipasarkan ke bogor, Gambung Ciwidey, dan Majalaya.
Disamping pupuk kandang yang saya proses untuk dijual , sayapun mencoba diaplikasikan langsung untuk memupuki tanaman kol dan cengek yang saya tanam. Alhamdulillah untuk tanaman kol hasilnya cukup baik bahkan nyaris sama hasilnya dengan tanaman kol yang menggunakan pupuk kimia.
Dari hasil tersebut diatas, saya semakin yakin bahwa sebetulnya para petani dapat memproduksi hasil pertaniannya dengan biaya murah.
Panen perdana sayuran organik saya, minngu kemarin saya panen dengan berat rata 1,5 Kg. Iu ni semua hasil dari selama masa tanam disampimg pupuk kandang yang saya buat sendiri, juga ditambah pupuk organik cair (POC) yang saya buat dari campuran kotoran domba yang saya fermentasi didalam tong plastik. Sedangkan untuk pengganti pestisida dalam menangani hama, saya buatkan cairan dari rebusan tembakau dan rempah2. formula ini semua saya dapatkan dari artikel2 di Internet.
Memang hasil penjualan panen saat ini belum begitu menggembirakan, tadinya saya berharap harga hasil tanaman organik dapat dihargai lebih baik dari tanaman menggunakan pupuk kimia, sebagaimana harga yang dipasarkan oleh super market- super market, ternyata tidak...para bandar masih tidak peduli dengan tanaman organik, para bandar menawar dan membeli dengan harga sama.
Adakah rekan2 yang tahu, akses untuk menjual hasil sayuran organik ? karena berdasarkan informasi dan juga saya cek ke super market supermarket sayuran hasil organik dijual lebih mahal.
Oke walaupun panen saat ini belum berpihak ke saya dari sisi harga, saya akan tetap mencoba terus menghasilkan tanaman sayuran organik dan mencari akses pemasaran agar diterima dengan harga sebaik-baiknya, mengingat manfaat tanaman organik tidak diragukan lagi bagi kesehatan yang mengkonsumsinya.
he..he..itu sekelumit cerita pangsiunan. Nanti kita sambung lagi ya...
wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar