Rasa kepingin tahu dan kepingin mencoba setiap ada peluang usaha selalu merasuk dalam pikiranku karena secara pemahaman menjadi orang yang bermanfaat utk sekitarnya adalah sebaik-baiknya manusia;
3 bulan lamanya habis waktuku bergelut di bisnis Pallet,diawali pertemuanku dengan rekan bisnis yang telah diminta memasok Pallet ke sebuah perusahaan didaerah Bekasi, studi kelayakan dilakukan secara sederhana, hasilnya diatas kertas cukup menguntungkan.
Layaknya seperti home industri setelah didapatkan bahan baku berupa kayu alpukat, marapi dan buah buahan, maka pallet diproduksi. Dengan melibatkan cukup banyak orang dalam kurun waktu 2 bulan mei juni , dapat dihasilkan 750 bh Pallet dan dikirim dalam 5 kali pengiriman ke buyer. walhasil kiriman pertama dan kedua terdapat rejet 20% .
Namanya bisnis wajar kalau hasil produksi ada yang dikembalikan, tentunya pengalaman bagi pekerja dan khususnya pemilik utk dilakukan quality control dgn baik.
Walalupun belum dikatakan untung secara financial bahkan merugi, rasa senang tak dapat dipungkiri karena paling tidak saya sudah dapat memutar roda ekonomi daerahku. banyaknya pekerja yang terlibat mulai dari perolehan bahan baku, produksi hingga pengiriman hasil.
Gonjang ganjing kenaikan BBM pada waktu itu di bulan Juni sungguh menjadikan ketidak pastian harga bahan baku, bahkan setelah kenaikan BBM, harga bahan baku sudah tidak dapat lagi masuk dalam perhitungan apalagi biaya kirim sementara penyesuain dari Buyer sangat tidak memadai.
Walhasil, kegiatan bisnis Pallet berat untuk dilanjutkan. sedang dicoba mencari buyer yg dapat menerima dengan harga wajar. jadi utk sementara ini hapuslah harapanku utk bisa bermanfaat bagi orang orang sekitar.
Pengalaman diatas tidak mengurangi keingintahuan saya bila ada hal yang baru, mungkin sementara akan kembali fokus ke stroberi yang saya tinggalkan selama hampir 3 bulan.
Yang mungkin menjadi catatan dan pemikiran saya atas pengalaman diatas, ngak kebayang kalau yang menimpa seperti saya ini cukup banyak, akan berdampak pada bertambahnya ketidakmampuan sebagian masyarakat akibat kenaikan BBM.
Kalau seperti itu siapa yang patut disalahkan ????????????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar